Kamis, 11 Maret 2010

Saatnya Bicara Terbuka Soal Seks


Keterbukaan adalah kunci sebuah hubungan harmonis dan langgeng. Komunikasi tentang kehidupan seksual pun penting dilakukan dalam sebuah hubungan asmara.

Berdasar jajak pendapat yang dilakukan terhadap 1.200 pasangan usia 15-24 tahun, 70 persen di antaranya tidak pernah berbicara terbuka tentang kehidupan seksual mereka di masa lampau, sebelum melakukan hubungan seksual dengan pasangan baru. Sedangkan sisanya, merasa sungkan meminta pasangan mengenakan kondom.

Sementara 25 persen menyatakan, malu berbicara dengan pasangan mengenai seks aman, infeksi menular seksual, dan kontrasepsi. Namun, pada dasarnya mayoritas menghargai keterbukaan tentang penyakit seksual.

Para peneliti yang tergabung dalam proyek kampanye bertajuk 'Sex Worth Talking About' ini menyimpulkan bahwa keterbukaan mengenai masalah seksual menjadi indikator keberhasilan sebuah hubungan. "Jika orang tidak cukup akrab untuk terbuka tentang hal ini, hubungan tidak mungkin bertahan lama," kata Dr. Catherine Hood.

Hasil jajak pendapat itu mengungkap banyak. Selain banyak pasangan yang akhirnya menyadari pentingnya keterbukaan komunikasi masalah seksual, sebagian dari mereka juga mulai belajar mengurangi rasa malu untuk berbicara terbuka. Mereka mengubah cara pandang itu setelah mendapat banyak pengetahuan tentang penularan penyakit seksual, yang bisa mengancam keharmonisan hubungan mereka.

Dalam kampanyenya, Hood juga menekankan pentingnya tes uji klamidia untuk mendeteksi infeksi penyakit menular seksual yang biasanya muncul tanpa menunjukkan gejala. "Jika tidak diobati, klamidia dapat menyebabkan kemandulan dan masalah-masalah kesehatan yang serius," ujarnya. (pet)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

villa aman D'sini sentul bogor The real account of Villa Aman D'sini sentul city desa bojong koneng kabupaten bogor con...