Selasa, 02 Maret 2010

Hari Valentine's day di timbang dengan al-Quran dan as-Sunnah...bag 1

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarkatuh,
Barakallahu fiika (semoga Allah merahmati mu)

Segala puji hanyalah bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala, semoga shalawat dan salam atas nabi terakhir Muhammad Shalallahu 'alaihi wa salam, tidak ada nabi setelah beliau Shalallahu 'alaihi wassalam. semoga shalawat dan salam atas beliau, keluarga beliau, shahabat beliau dan orang – orang yang mengikuti sunnah (jalan) beliau sampai akhir zaman.

Amma Ba'du, (adapun selanjutnya)
Hari Valentine’s Day, itulah nama yang mereka namakan untuk hari pada tanggal 14 februari. Atau yang mereka sebut hari kasih sayang. Ma’ruf bagi kita, tetang permasalahan ini. Kaum Muslimin terutama pada kalangan remaja yang sangat antusias didalam menyambut hari ini. Ada diantara mereka yang mempersiapakan kado seperti coklat, atau yang lain. Akan tetapi taukah kita, bagaimana hukum merayakan hari valentine’s day ini ditinjau dari pandangan Islam? Semoga bulletin yang ringkas ini bisa menjawabnya.

Ketahuilah wahai saudara ku, se-agama dan se-aqidah semoga Allah menjaga dan merahmati mu. Setiap umat mempunyai Jalan yang jelas dan terang. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala.

“Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang.” [Q.S 5 : Al-Maa’idah ayat 48]

Manhaj didalam ayat tersebut yaitu jalan yang terang dan jelas.

Al-Muhaddits (Ahli Hadits), Syaikh Abdul Qadir Al-Arna’uth rahimahullah berkata :
“Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla menetapkan tuntunan syariat dan manhaj (jalan yang terang) bagi tiap – tiap umat. Ahli Taurat (Yahudi) mempunyai syariat sendiri, Ahli Injil (Nasrani) mempunyai syariat sendiri demikian pula dengan Ahli Al-Quran (Islam). Mereka mempunyai syariat yang berbeda didalam hukum.”

Ketika Syariat Taurat dirubah oleh manusia, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala menurunkan syariat Injil yang dibawa oleh Nabi Isa Alaihissalam. Akan tetapi, syariat Nabi Isa pun dirubah. Setelah itu datanglah Islam yang dibawa oleh Imam nya para Nabi, yakni Rasulullah Muhammad bin Abdillah Shallallahu’alaihi wa Sallam. Maka Islam menghapuskan seluruh syariat yang ada. Ketika syariat Islam sudah tegak dan diturunkan. Maka haram bagi manusia mengikuti syariat sebelum nya. Dan wajib bagi manusia beriman kepada Rasulullah Shallallahu’alaihi wa Sallam dan menjalankan syariat Islam. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

“ Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam.” [Q.S 3 : Ali Imran ayat 19]

Maka siapa saja yang mencari agama selain dari Islam, maka agama nya tertolak dan dia kafir kekal didalam neraka jika dia tetap didalam agama nya sampai mati. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, Maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan Dia di akhirat Termasuk orang-orang yang rugi.” [Q.S 3 : Ali Imran ayat 85]


HARI RAYA DIDALAM ISLAM

Ketahuilah wahai saudara ku, hari raya didalam Islam yang Allah Subhanahu wa Ta’ala tetapkan dan pilihkan bagi kita hanya ada dua Hari Raya Idul Fithri dan Idul Adh-ha.

Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu berkata : Rasulullah Shallallahu’alaihi wa Sallam datang dan penduduk Madinah memiliki dua hari, (yang) mereka gunakan dua hari itu untuk bermain (dengan permainan) di masa Jahiliyya, lalu beliau berkata, “Aku telah mendatangi kalian dan kalian memiliki dua hari yang kalian gunakan untuk bermain di masa Jahiliyyah. Sungguh Allah telah mengantikan untuk kalian dua hari yang lebih baik dari itu yakni hari Nahr (Idul Adh-ha) dan hari Fithr (Idul Fithri)”

[Hadis ini Shahih : Diriwayatkan oleh Abu Dawud, an-Nasa’i, Ahmad, dan al-Hakim didalam al-Mustadrak, al-Hakim berkata : Hadits ini shahih sesuai syarat Bukhari dan Muslim dan Muslim tidak meriwayatkan nya.” Disepakati oleh Imam Adz-Dzahabi. Dishahihkan juga oleh Syaikh Ali Hasan al-Halabi]

Syaikh Ahmad Abdurrahman al-Banna berkata : “Maksudnya (hadis diatas), karena kedua hari raya Idul Fithri dan Idul Adh-ha disyariatkan oleh Allah serta pilihan-Nya bagi makhluk-Nya. Selain itu karena kedua nya menempati posisi setelah pelaksanaan dua rukun islam yaitu haji dan puasa. Pada kedua hari tersebut, Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan ampunan kepada orang yang menunaikan ibadah haji dan ornag yang menunaikan ibadah puasa sekaligus menyebar luaskan rahmat-Nya kepada seluruh makhluk-Nya yang taat.
Sementara hari Nairuz dan Mahrajan (hari raya jahiliyah) ditetapkan berdasarkan pilihan para penguasa ketika itu karena pada kedua nya terdapat kesesuaian zaman dan suasana serta berbagai kelebihan yang tidak kekal. Dengan demikian, perbedaan antara kedua nya (Idul Fithri, Idul Adh-ha dengan hari Nairuz dan Mahrajan) sangat jelas sekali.” [Al-Fathul Rabbani VI/119. Lihat, Ahkaamul ’Iidain, Syaikh Ali Hasan]

Maka dari itu, didalam Islam hanya ada dua hari raya, idul fitri dan idul adh-ha. Barangsiapa yang menambah hari raya yang baru didalam islam, maka dia telah membuat sesuatu yang paling buruk. Baik itu hari raya maulid nabi, isra’ wa mi’raj, dan yang lain nya.


SEJARAH HARI VALENTINE’S DAY

Pembaca yang dimuliakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Jika kita sudah mengetahui bahwa hari raya didalam islam hanya ada dua. Maka dari manakah kebiasaan merayakan Valentine’s Day ini....? Mari kita telusuri bersama – sama tetang masalah ini.

The World Book Encyclopedia (1998) melukiskan banyaknya versi mengenai Valentine’s Day :
“Some trace it to an ancient Roman festival called Lupercalia. Other experts connect the event with one or more saints of the early Christian church. Still others link it with an old English belief that birds choose their mates on February 14. Valentine's Day probably came from a combination of all three of those sources--plus the belief that spring is a time for lovers.”

Perayaan Lupercalia adalah rangkaian upacara pensucian di masa Romawi Kuno (13-18 Februari). Dua hari pertama, dipersembahkan untuk dewi cinta (queen of feverish love) Juno Februata. Pada hari ini, para pemuda mengundi nama–nama gadis di dalam kotak. Lalu setiap pemuda mengambil nama secara acak dan gadis yang namanya keluar harus menjadi pasangannya selama setahun untuk senang-senang dan obyek hiburan. Pada 15 Februari, mereka meminta perlindungan dewa Lupercalia dari gangguan srigala. Selama upacara ini, kaum muda melecut orang dengan kulit binatang dan wanita berebut untuk dilecut karena anggapan lecutan itu akan membuat mereka menjadi lebih subur.

Ketika agama Kristen Katolik masuk Roma, mereka mengadopsi upacara ini dan mewarnainya dengan nuansa Kristiani, antara lain mengganti nama-nama gadis dengan nama-nama Paus atau Pastor. Di antara pendukungnya adalah Kaisar Konstantine dan Paus Gregory I (Lihat: The Encyclopedia Britannica, sub judul: Christianity).

Agar lebih mendekatkan lagi pada ajaran Kristen, pada 496 M Paus Gelasius I menjadikan upacara Romawi Kuno ini menjadi Hari Perayaan Gereja dengan nama Saint Valentine’s Day untuk menghormati St.Valentine yang kebetulan mati pada 14 Februari (Lihat: The World Book Encyclopedia 1998).

The Catholic Encyclopedia Vol. XV sub judul St. Valentine menuliskan ada 3 nama Valentine yang mati pada 14 Februari, seorang di antaranya dilukiskan sebagai yang mati pada masa Romawi. Namun demikian tidak pernah ada penjelasan siapa “St. Valentine” termaksud, juga dengan kisahnya yang tidak pernah diketahui ujung-pangkalnya karena tiap sumber mengisahkan cerita yang berbeda.
Menurut versi pertama, Kaisar Claudius II memerintahkan menangkap dan memenjarakan St. Valentine karena menyatakan tuhannya adalah Isa Al-Masih dan menolak menyembah tuhan-tuhan orang Romawi. Maha Tinggi Allah dari apa yang mereka persekutukan. Orang-orang yang mendambakan doa St.Valentine lalu menulis surat dan menaruhnya di terali penjaranya.

(bersambung-2)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

villa aman D'sini sentul bogor The real account of Villa Aman D'sini sentul city desa bojong koneng kabupaten bogor con...