KOLESTEROL seringkali menjadi bahan perdebatan. Kolesterol dianggap
sebagai kandungan yang tidak baik bagi kesehatan. Akibatnya, banyak
orang berusaha menghindari makanan tertentu hanya dengan alasan
kolesterol tinggi. Apakah semua kolesterol itu buruk? Ini hanyalah
mitos. Kolesterol tidak selamanya buruk bagi kesehatan. Berikut beberapa
mitos lain mengenai kolesterol dan fakta dibaliknya.
1. Telur tidak baik bagi kesehatan
Telur
memang mengandung banyak kolesterol, sekitar 200 mg. Jumlah ini lebih
dari 2/3 batasan kolesterol yang dianjurkan American Heart Association
(300 mg) per hari. Tetapi, kolesterol ini tidak seburuk yang Anda
pikirkan. Hanya beberapa kolesterol pada makanan yang akan masuk ke
dalam aliran darah. Jika asupan kolesterol dalam diet Anda meningkat,
tubuh akan memberikan kompensasi dengan memproduksi lebih sedikit
kolesterol di dalam tubuh.
Walaupun tidak ingin mengonsumsi
dalam jumlah berlebih, makan 1 atau 2 telur selama beberapa kali
seminggu tidak akan berbahaya bagi kesehatan Anda. Pada faktanya, telur
merupakan sumber protein dan lemak tidak jenuh yang dikenal juga dengan
lemak baik.
2. Tidak ada anak-anak yang mempunyai kolesterol tinggi
Sebagian
besar orang meyakini kalau kolesterol merupakan masalah orang-orang di
usia pertengahan. Tapi, tahukah Anda, penelitian telah menunjukkan kalau
penyumbatan pembuluh darah yang memicu serangan jantung
(aterosklerosis), bisa mulai terjadi sejak usia 8 tahun.
Pada
Juli 2008, American Academy of Pediatrics membuat panduan mengenai
anak-anak dan kolesterol. Dalam panduan tersebut, anak-anak yang
kelebihan berat badan, hipertensi, atau mempunyai sejarah keluarga
mengalami penyakit jantung, dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan
kolesterol sejak usia 2 tahun.
Dalam panduan tersebut, seperti
yang dikutip situs health, anak-anak dengan kolesterol tinggi juga
dianjurkan mengikuti diet dengan jumlah lemak jenuh yang dibatasi hanya
sampai 7% dari jumlah kalori dan kolesterol dari makanan tidak lebih
dari 200 miligram. Anak-anak juga disarankan menggunakan suplemen serat
dan lebih banyak berolahraga.
3. Makanan dikatakan sehat untuk jantung jika mengandung "0 mg kolesterol"
Kandungan
kolesterol yang tertera pada makanan, hanyalah salah satu sumber
peningkatan jumlah kolesterol. Tapi, penyumbang yang paling besar adalah
diet yang tinggi lemak. Kandungan kolesterol dalam makanan dianggap
tidak terlalu berpengaruh terhadap kadar kolesterol dalam tubuh. Lemak
jenuh (yang ditemukan pada makanan dari hewan dan produk-produk susu)
dan lemak trans (yang biasa ditemukan pada makanan kemasan) merupakan
faktor penyumbang utama meningkatnya kadar kolesterol jahat LDL,
penyebab aterosklerosis.
4. Kolesterol selalu menjadi hal yang buruk
Saat
mendengar kata "kolesterol", orang selalu mengaitkannya dengan gambaran
yang buruk. Sebenarnya, kebenarannya jauh lebih rumit dari itu.
Kolesterol tinggi bisa berbahaya, tapi kolesterol itu sendiri tetap
diperlukan dalam berbagai proses penting yang berlangsung di dalam
tubuh. Misalnya untuk melindungi sel-sel saraf di otak hingga
menyediakan struktur bagi sel-sel membran. Karena itulah tubuh juga
memproduksi kolesterol. Sekitar 75% kolesterol dalam darah diproduksi
oleh hati dan sel-sel di dalam tubuh.
Peran kolesterol dalam
penyakit jantung seringkali disalahartikan. Kolesterol diangkut melalui
pembuluh darah oleh low-density dan high-density lipoproteins (LDL and
HDL). LDL dikenal sebagai kolesterol jahat, jadi bukan kolesterol itu
sendiri yang menyebabkan ateroskeloris.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar