Waktu tak ada yang abadi
seiring nafas dan langkah berpacu mengejar mimpi
terik dan panas matahari diatas kepala
membakar tubuh bersimbah peluh
asa bagai daun-daun menari ditiup angin
menggoda, bergelora dalam tatapan liar manusia
sejenak kubersandar di dinding sebongkah batu besar
diantara rumput hijau setinggi lutut beralaskan tanah kering berpasir bercampur debu
aroma alam mengusik hati dan kubertanya
"ya Allah.. sungguh indah alam yang kunikmati
dan mengapa aku sendirian berada disini?
rasa sunyi bukan milikku saja
juga milik semua insan yang hidup dimuka bumi
berapa lama lagi ku dapat bertahan?
mengapa tak kutemukan cinta abadi didada manusia?"
sungguh indah dunia yang tercipta
ketika hadirMU mensucikan jiwa siapa saja yang kagum atas keagunganMU?
dan siapakah diriMU dan dimanakah KAU berada yang selalu kucari dan kurindukan cintaNYA
dan tak harus ketemukan KAU disini
dulu aku pernah mengunci hati untuk dekat denganMU
tak ikhlas atas suratan takdir yang terpatri
mengapa hati ini membeku?
disaat cinta terlukis dikanvas kreasiMU?
berapa lama lagi aku bisa bertahan?
sisa umurku belumlah pasti
dan sampai kapan ini membelenggu
seolah memanjakanku dalam keheningan dan kebisuan hati tanpa perduli Engkaulah pemilik alam semesta ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar